Secangkir Kopi dan Aroma Sajak #1



Bagaimana dengan pagimu yang sejuk ditemani embun,
Sudahkah kau hirup aroma secangkir kopi hangat dengan gula dimana semut mulai berkerumun..??

Atau

Bagaimana dengan malammu yang sepi ditemani cahaya lampu jalan yang anggun,
Sudahkah kau cicipi cita rasa secangkir kopi hangat yang memaksa lidahmu menikmatinya tanpa ampun..??



Yaps, mayoritas remaja kekinian dengan segala keunikan mereka pasti megakui cita rasa dari secangkir kopi, yang pahit tapi nikmat. Kopi itu merakyat, tidak pandang muda atau tua, miskin atau kaya, pria atau wanita, bagi para pecandu dan pencintanya kopi adalah pemersatu mereka.

Tidak jarang terpikir dan terbayang rangkaian kata ketika aku mulai melihat secangkir kopi yang telah siap, dengan asap dan aromanya yang kuat, dan cita rasanya yang nikmat. Terkadang muncul ide dan tulisan tulisan manja yang ingin aku tuangkan agar semuanya tau aku punya keresahan dan perasaan dan kopiku telah berhasil meluapkan.



#1
Sama sepertimu yang bisa saja panas
dan menyakitkan,
Dan kadang bisa juga dingin 
dan menyebalkan,
Tapi ada kalanya hangat dan menenangkan.

Tidak lupa bisa saja pahit yang kurasakan,
Tapi bisa juga manis yang tak terlupakan..

Dan hal yang kurang ajar adalah, aku SUKA.


#2
Aku dan secangkir kopiku yang pekat bertanya siapa yang jahat ?
Kamu dengan diammu yang membuatku terpikat ?
Atau,,
kamu dengan tingkahmu yang membuatku tersemat?
Atau,,
Semesta yang mengijinkan kita dekat, lekat, meski terhalang banyak sekat.


#3
Layaknya secangkir kopi hangat yang kuseduh tiap pagi,
Sapa hangatmu yang kunanti tiap kali berganti hari,

Layaknya secangkir kopi hitam yang pahit - pahit manis,
Senyum  dan lesung pipimu yang kutunggu begitu magis,

Layaknya secangkir kopi yang aromanya menyengat,
Tawa canda dan hadirmu yang selalu aku rindukan setiap saat.



#4
Secangkir kopi yang selalu punya cerita,
cerita komunikasi antara kopi dan gula,
gula yang berjanji untuk terus setia,
setia pada kopi yang pahit penuh sukarela,

Secangkir kopi pun habis, hanya ampas yang tersisa,
tersisa pula cerita antara kopi dan gula,
gula yang telah menaruh rasa,
rasa kepada kopi melahirkan asa,
asa kepada kopi melahirkan setia.



Penutup, 

"Dari kopi kita belajar, bahwa yang pahit juga bisa dinikmati"

~ AL


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox

@templatesyard